Komentar: Permukiman Suku Batak Mandailing
Penerbit UGM Press yth,
Pertama-tama saya ingin menyampaikan penghargaan atas terbitnya sebuah buku mengenai suku bangsa Mandailing di tengah-tengah langkanya penerbitan mengenai kehidupan suku tersebut, yaitu buku "Permukiman Suku Batak Mandailing", penulis Cut Nuraini (2004).
Dalam kesempatan ini, izinkan saya sebagai warga etnis Mandailing, yang juga seorang sarjana antropologi, menyampaikan sedikit kritik atas pemberian judul buku tersebut yang masih menggunakan istilah "Batak Mandailing". Kami orang-orang Mandailing sesungguhnya tidak menerima disebut sebagai orang Batak karena secara historis dan antropologis memiliki perbedaan dengan yang namanya suku Batak.
Bukan maksud saya di sini untuk memberikan penjelasan mengenai perbedaan tersebut, karena hal itu membutuhkan ruang diskusi yang cukup panjang. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa penggunaan judul "suku batak mandailing" tersebut menyesatkan, karena dalam isi buku si penulis sesungguhnya secara implisit maupun eksplisit justru telah menegasikan bahwa orang Mandailing adalah sub-suku Batak.
Sejauh yang sudah saya baca di buku tersebut, uraian mengenai sejarah suku Mandailing di dalam buku itu tidak bersangkut-paut dengan mitologi Batak yang menyebut bahwa orang Batak berasal dari keruturnan si Raja Batak. Tidak ada ditemukan isi buku tersebut yang menautkan secara signifikan antara orang mandailing dan suku batak. Oleh karena itu, menurut saya, penggunaan istilah "batak mandailing" sebagai judul buku tidak fair bagi orang Mandailing. Mohon kepada penerbit untuk mempertimbangkan penghapusan kata "batak" dalam buku tersebut untuk edisi selanjutnya.
Saya dan banyak rekan-rekan warga Mandailing dengan senang hati akan memberikan masukan bagi penerbit untuk menjelaskan mengenai pendirian kami soal suku Mandailing, jika diperlukan, untuk tidak menimbulkan kesesatan bagi khalayak pembaca, karena kami yakin UGM Press adalah penerbit yang sangat kredibel, terpercaya, dan terhormat, sebagai bagian dari institusi universitas yang sangat dihormati reputasinya di negeri ini. Tentu saja kami juga menginginkan UGM Press tidak dalam posisi menimbulkan kesesatan di kalangan pembacanya. Terima kasih dan mohon maaf jika kritik ini kurang berkenan.
Salam dari saya,
Zulkifli B. Lubis
Medan
Bung Zulkifli yth,
Terimalah terima kasih saya atas komentar Bung mengenai buku Pemukiman Suku Batak Mandailing. Komentar Anda kami terima. Kelak kalau bukutersebut cetak ulang, kami akan hilangkan kata bataknya. Tidak ada maksudkami untuk mendiskreditkan suku Mandailing menjadi Batak Mandailing.Karena buku itu berusmber dari tesisi yang sudah lulus diuji dannaskahnya sudah direview redaksi Gamapress, kami kira penamaan itu sudahbenar. Jadi, maafkan kami.
Wassalam,
Ana Nadhya Abrar
Direktur Gadjah Mada University Press